PERTEMUAN KEDUA DENGAN FILSAFAT
METAFISIKA
Pertemuan
kedua dengan filsafat sudah aku nantikan karena membahas metafisika dan
pembukaan pembahasan ini dengan membahas cabang dari filsafat yaitu:
- Epistemologi: Filsafat ilmu pengetahuan
- Metafisika: Ontologi, Kosmologi, Teologi metafisik, Antropologi
- Logika: Ilmu berpikir kritis
- Etika: Filsafat tingkah laku
- Estetika: Filsafat keindahan
- Aksiologi: Filsafat Nilai
- Filsafat Khusus berbagai disiplin ilmu: Fils. Pendidikan, Fils. Agama, Fils. Hukum, Fils. Ekonomi, dll.
EPISTEMOLOGIS
•
Etimologis: episteme
(pengetahuan), logos (kata, pikiran, percakapan, ilmu)
•
Epistemologi:
kata, pikiran, percakapan ttg pengetahuan atau ilmu pengetahuan.
•
Pokok persoalan: sumber, asal mula, sifat dasar, batas, jangkauan, validitas.
Jadi epistemologis berasal dari
bahasa yunani, terdapat beberapa pengetahuan yang menjadi bagian dari
epistemologis yaitu:
•
Pengetahuan biasa: pra-ilmiah, krn hasil pencerapan indrawi dan hasil pemikiran rasional
yang masih harus diuji lebih lanjut kebenarannya.
•
Pengetahuan ilmiah: diperoleh lewat metode ilmiah dan dpt dijamin kepastian kebenarannya.
•
Pengetahuan filsafati: pemikiran resional yang didasarkan pada pemahaman dan pemikiran logis,
analitis dan sistematis.
Para tokoh-tokoh memiliki pandangan
tersendiri terhadap asal/sumber dari pengetahuan yaitu:
Plato, Descartes, Spinoza, Leibniz: akal budi atau rasio.
Bacon, Hobbes, Locke: pengalaman inderawi. Seluruh ide,
konsep manusia berasal dari pengalaman, dan bersifat aposteriori.
John Locke: ide manusia berasal dari sensasi, refleksi terhadap ide
sensatif itu.
Immanuel Kant: Walau ide dan konsep apriori, ia bisa
diaplikasikan bila ada pengalaman.
Ini baru pandangan dari tokoh-tokoh namun nanti akan ada pandangan
tokoh lagi karena ada pertanyaan yang sangat menarik yaitu Adakah pengetahuan
yang benar dan pasti? , ini merupakan pertanyaan yang sangat sulit untuk di
jawab karena butuh pemahamam secara menyeluruh terhadap pertanyaan ini dan
inilah yang akan dijawab oleh para tokoh yang menurut mereka benar. Para tokoh-tokoh
itu adalah:
Penganut skeptisisme: segala sesuatu dapat saja
disangsikan kebenarannya. Pegangannya ungkapan Sokrates: “Apa yang saya ketahui
ialah bahwa saya tidak mengetahui apa-apa”. Dkl: Tidak ada pengetahuan yang
pasti.
Phyrro (365-275SM), pencipta skeptisisme sistematis pertama: Kita harus senantiasa
menyangsikan segala sesuatu, krn tidak ada yang benar-benar dpt diketahui dg
pasti.
J. Wilkins (1614-1672)
dan J. Glanvill (1636-1680): membedakan
pengetahuan tertentu yang sempurna dan pengetahuan tertentu yang sudah pasti. àTak seorg pun manusia dapat meraih
pengetahuan sempurna krn kemampuan manusia telah cacat.
Pengetahuan yang sahih juga
menjadi bahan diskusi dan menghasilkan beberapa teori yaitu:
Teori kesahihan koherensi :
proposisi diakui sahih bila ia memiliki hubungan dengan gagasan proposisi
sebelumnya yang sahih.
Teori kesahihan korespondensi : pengetahuan sahih, bila proposisi
bersesuaian dengan realitas, punya kaitan erat dengan kepastian inderawi.
Teori kesahihan pragmatis : pengetahuan sahih bila proposisi
punya kegunaan bagi yang memiliki pengetahuan.
Teori kesahihan logical : memiliki term berbeda, tapi berisi
informasi sama dan tak perlu dibuktikan lagi, mis. Siklus adalah lingkaran,
lingkaran itu bulat. => Lingkaran bulat tak perlu dibuktikan kebenarannya.
Sekarang kita membahas metafisika,
metafisika berasal dari bahasa yunani yaitu meta ta physika yang berarti sesudah fisika Istilah awalnya
dikemukan oleh Andronikos dari Rhodes untuk 14 buku Aristoteles yg ditempatkan
sesudah fisika (8 buku). Aristoteles sendiri menyebut filsafat pertama
(metafisika) dan filsafat kedua (fisika).
Metafisika memilki beberapa pembagian yaitu: Metafisika umum (ontologi) dan metafisika khusus yg meliputi: kosmologi, teologi metafisik, fils. Antropologi.
Metafisika memilki beberapa pembagian yaitu: Metafisika umum (ontologi) dan metafisika khusus yg meliputi: kosmologi, teologi metafisik, fils. Antropologi.
Metafisika umum
Memiliki arti Membahas segala sesuatu yg ada secara menyeluruh dg cara memisahkan eksistensi dari penampilann eksistensi itu.
Memiliki arti Membahas segala sesuatu yg ada secara menyeluruh dg cara memisahkan eksistensi dari penampilann eksistensi itu.
Metafisika umum memiliki beberapa teori yaitu:
Idealisme: ada
sesungguhnya berada di dunia ide, yg tampak nyata dalam alam indrawi hanyalah
bayangan dr yang sesungguhnya. Tokohnya Berkeley (1685-1753):
satu-satunya realitas sesungguhnya ialah aku subjektif spiritual. I. Kant
(1724-1804): objek pengalaman ialah yg ada dalam ruang dan waktu, penampilan dr
yang tak punya eksistensi dan independen di luar pemikiran kita. Hegel
(1770-1831): segala sesuatu yang ada adalah satu bentuk dr satu pikiran.
Materialisme: menolak hal yg tak
kelihatan. Ada yang sesungguhnya adalah yg keberadaannya semata-mata material.
Realitas ialah alam kebendaan. Leukippos dan Demokritos (460-370sM):
realitas bukan hanya satu tapi banyak unsur yg tak dpt dibagi (atom). Hobbes
(1588-1679): seluruh realitas ialah materi yg tak bergantung pada pikiran kita.
L.A.Feuerbach (1804-1872): material adalah realitas sesungguhnya,
manusia bagian dari alam meteri itu.
Dualisme: tipe fundamental
substansi adalah materi (secara fisis) dan mental (tdk kelihatan
scr fisis). Harus dibedakan dg monisme dan pluralisme
Sementara metafisika khusus memiliki beberapa bagian yaitu:
Kosmologi: (kosmos=dunia/ketertiban,
logos=kata, ilmu) percakapan ttg alam/ketertiban paling fundamental dr
seluruh realitas.
Memandang
alam sbg totalitas dr fenomena. Yg disoroti: ruang dan waktu, perubahan,
kebutuhan, keabadian dg metode rasional.
Teologi metafisik: dikenal
dg theodicea yg membahas kepercayaan pd Allah di tengah realitas
kejahatan yg merajalela di dunia.
Membahas
eksistensi Allah lepas dari kepercayaan agama. Beberapa tokoh Anselmus,
Descartes, Thomas Aquinas, I.Kant membuktikan Allah ada dg bukti rasional sbb:
Argumen ontologis: semua
manusia punya ide ttg Allah. Realitas lebih sempurna dr ide. Tuhan pasti ada
dan realitas adanya pasti lebih sempurna dr ide manusia ttg Tuhan.
Argumen
kosmologis: setiap akibat pasti punya sebab. Dunia (kosmos) adalah akibat.
Penyebab adanya dunia ialah Tuhan.
Argumen
teleologis: Segala sesuatu ada tujuannya. Seluruh realitas tidak terjadi dengan
sendirinya. Pengatur tujuan adalah Tuhan.
Argumen
moral:Manusia bermoral karena dpt membedakan yang baik dan buruk. Dasar dan
sumber moralitas adalah Allah.
AXIOLOGI
Aksiologi
berasal dari kata dalam bahsa Yunani, yaitu axios dan logos. Axios berarti nilai
dan logos berarti ilmu.
Nilai yang dimaksud dalam aksiologi dimaksud adalah sesuatu yang
dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang
dinilai. Untuk
menjelaskan lebih jauh apa nilai, perlu dibedakan dengan fakta. Fakta = sesuatu
yang ada secara nyata, berlangsung begitu saja. Sementara nilai sebagai sesuatu
yg berlaku, sesuatu yg memikat/mengimbau kita.Nilai berperanan dalam suasana
apresiasi, sementara fakta ditemui dalam konteks deskripsi.
ada 3 ciri2 nilai: 1) Nilai berkaitan dengan subjek, 2) Nilai tampil dlm konteks praktis, 3) Nilai menyangkut sifat yang ditambah oleh subjek pd sifat yg dimiliki oleh objek.
ada 3 ciri2 nilai: 1) Nilai berkaitan dengan subjek, 2) Nilai tampil dlm konteks praktis, 3) Nilai menyangkut sifat yang ditambah oleh subjek pd sifat yg dimiliki oleh objek.
Macam2 nilai: 1)
nilai ekonomis: bdk hukum ekonomi, 2) nilai estetis: saat menikmati lukisan,
atau lagu yang indah.
NILAI MORAL
Nilai
dibagi dlm 4 kelompok: 1) Nilai yg menyangkut kesenangan dan ketidaksenangan
terdapat dalam objek yg perpadanan dengan makluk punya indera. 2) Nilai-nilai
vitalitas - perasaan halus, kasar, luhur
dll, 3) nilai rohani spt nilai estetis (bagus jelek) benar salah (tidak terikat
pada permasalah inderawi), 4) Nilai Religius spt yg kudus dan tidak kudus
menyangkut objek absolut
Ciri2 nilai moral:
1) Berkaitan dengan tanggungjawab kita sbg manusia. Nilai moral bs diwujudkan
dlm perbuatan yg sepenuhnya jd
tanggungjawab.2) Berkaitan dg hati nurani, 3) Mewajibkan, mis nilai moral
mewajibkan scr absolut, 4) Bersifat formal: tdk ada nilai moral yg ‘murni’
terlepas dari nilai lain.
Aksiologi
dibagi dalam dua bagian, yaitu: 1) Etika (Filsafat Etika),dan 2) Estetika
(Filsafat keindahan).
Etika
mengkaji tentang prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang mendasari penilaian
terhadap perilaku manusia.
Peranan Nilai bagi Kita
- Nilai merupakan objek sejati bagi tindakan manusia.
- Nilai mengarahkan manusia dan memberi daya tarik bagi manusia dalam membentuk dirinya melalui tindakan-tindakannya.
- Menata hubungan sosial dalam masyarakat.
- Memperkuat identitas kita sebagai manusia
bersumber:intisari power point yang diberikan oleh dosen pembimbing
secara keseluruhan materi sudah lengkap. mungkin bisa diedit lagi tulisannyaa dgn warna lain di bagian pentingnya :) 80
ReplyDeletematerinya udah lengkap tapii dikasih lagu laah bair orang gk bosen bacanyaa okeee, saya kasih 88
ReplyDelete