Monday, September 22, 2014

PERTEMUAN KE-2 BLOK FILSAFAT

PERTEMUAN KEDUA DENGAN FILSAFAT

METAFISIKA


             
   Pertemuan kedua dengan filsafat sudah aku nantikan karena membahas metafisika dan pembukaan pembahasan ini dengan membahas cabang dari filsafat yaitu:
  1. Epistemologi: Filsafat ilmu pengetahuan
  2. Metafisika: Ontologi, Kosmologi, Teologi metafisik, Antropologi
  3. Logika: Ilmu berpikir kritis
  4. Etika: Filsafat tingkah laku
  5. Estetika: Filsafat keindahan
  6. Aksiologi: Filsafat Nilai
  7. Filsafat Khusus berbagai disiplin ilmu: Fils. Pendidikan, Fils. Agama, Fils. Hukum, Fils. Ekonomi, dll.

EPISTEMOLOGIS
          Etimologis: episteme (pengetahuan), logos (kata, pikiran, percakapan, ilmu)
          Epistemologi: kata, pikiran, percakapan ttg pengetahuan atau ilmu pengetahuan.
          Pokok persoalan: sumber, asal mula, sifat dasar, batas, jangkauan, validitas.
Jadi epistemologis berasal dari bahasa yunani, terdapat beberapa pengetahuan yang menjadi bagian dari epistemologis yaitu:
          Pengetahuan biasa: pra-ilmiah, krn hasil pencerapan indrawi dan hasil pemikiran rasional yang masih harus diuji lebih lanjut kebenarannya.
          Pengetahuan ilmiah: diperoleh lewat metode ilmiah dan dpt dijamin kepastian kebenarannya.
          Pengetahuan filsafati: pemikiran resional yang didasarkan pada pemahaman dan pemikiran logis, analitis dan sistematis.
Para tokoh-tokoh memiliki pandangan tersendiri terhadap asal/sumber dari pengetahuan yaitu:
Plato, Descartes, Spinoza, Leibniz: akal budi atau rasio.
Bacon, Hobbes, Locke: pengalaman inderawi. Seluruh ide, konsep manusia berasal dari pengalaman, dan bersifat aposteriori.
John Locke: ide manusia berasal dari sensasi, refleksi terhadap ide sensatif itu.
Immanuel Kant: Walau ide dan konsep apriori, ia bisa diaplikasikan bila ada pengalaman.
Ini baru pandangan dari tokoh-tokoh namun nanti akan ada pandangan tokoh lagi karena ada pertanyaan yang sangat menarik yaitu Adakah pengetahuan yang benar dan pasti? , ini merupakan pertanyaan yang sangat sulit untuk di jawab karena butuh pemahamam secara menyeluruh terhadap pertanyaan ini dan inilah yang akan dijawab oleh para tokoh yang menurut mereka benar. Para tokoh-tokoh itu adalah:
Penganut skeptisisme: segala sesuatu dapat saja disangsikan kebenarannya. Pegangannya ungkapan Sokrates: “Apa yang saya ketahui ialah bahwa saya tidak mengetahui apa-apa”. Dkl: Tidak ada pengetahuan yang pasti.
 Phyrro (365-275SM), pencipta skeptisisme sistematis pertama: Kita harus senantiasa menyangsikan segala sesuatu, krn tidak ada yang benar-benar dpt diketahui dg pasti.
 J. Wilkins (1614-1672) dan J. Glanvill (1636-1680): membedakan pengetahuan tertentu yang sempurna dan pengetahuan tertentu yang sudah pasti. àTak seorg pun manusia dapat meraih pengetahuan sempurna krn kemampuan manusia telah cacat.
Pengetahuan yang sahih juga menjadi bahan diskusi dan menghasilkan beberapa teori yaitu:
   Teori kesahihan koherensi : proposisi diakui sahih bila ia memiliki hubungan dengan gagasan proposisi sebelumnya yang sahih.
   Teori kesahihan korespondensi : pengetahuan sahih, bila proposisi bersesuaian dengan realitas, punya kaitan erat dengan kepastian inderawi.
    Teori kesahihan pragmatis : pengetahuan sahih bila proposisi punya kegunaan bagi yang memiliki pengetahuan.
    Teori kesahihan logical : memiliki term berbeda, tapi berisi informasi sama dan tak perlu dibuktikan lagi, mis. Siklus adalah lingkaran, lingkaran itu bulat. => Lingkaran bulat tak perlu dibuktikan kebenarannya.
Sekarang kita membahas metafisika, metafisika berasal dari bahasa yunani yaitu meta ta physika yang berarti sesudah fisika Istilah awalnya dikemukan oleh Andronikos dari Rhodes untuk 14 buku Aristoteles yg ditempatkan sesudah fisika (8 buku). Aristoteles sendiri menyebut filsafat pertama (metafisika) dan filsafat kedua (fisika). 
Metafisika memilki beberapa pembagian yaitu: Metafisika umum (ontologi) dan metafisika khusus yg meliputi: kosmologi, teologi metafisik, fils. Antropologi.
Metafisika umum
Memiliki arti Membahas segala sesuatu yg ada secara menyeluruh dg cara memisahkan eksistensi dari penampilann eksistensi itu.

Metafisika umum memiliki beberapa teori yaitu:

Idealisme: ada sesungguhnya berada di dunia ide, yg tampak nyata dalam alam indrawi hanyalah bayangan dr yang sesungguhnya. Tokohnya Berkeley (1685-1753): satu-satunya realitas sesungguhnya ialah aku subjektif spiritual. I. Kant (1724-1804): objek pengalaman ialah yg ada dalam ruang dan waktu, penampilan dr yang tak punya eksistensi dan independen di luar pemikiran kita. Hegel (1770-1831): segala sesuatu yang ada adalah satu bentuk dr satu pikiran.
 
Materialisme: menolak hal yg tak kelihatan. Ada yang sesungguhnya adalah yg keberadaannya semata-mata material. Realitas ialah alam kebendaan. Leukippos dan Demokritos (460-370sM): realitas bukan hanya satu tapi banyak unsur yg tak dpt dibagi (atom). Hobbes (1588-1679): seluruh realitas ialah materi yg tak bergantung pada pikiran kita. L.A.Feuerbach (1804-1872): material adalah realitas sesungguhnya, manusia bagian dari alam meteri itu. 

Dualisme: tipe fundamental substansi adalah materi (secara fisis) dan mental (tdk kelihatan scr fisis). Harus dibedakan dg monisme dan pluralisme               

Sementara metafisika khusus memiliki beberapa bagian yaitu:

Kosmologi: (kosmos=dunia/ketertiban, logos=kata, ilmu) percakapan ttg alam/ketertiban paling fundamental dr seluruh realitas.
        Memandang alam sbg totalitas dr fenomena. Yg disoroti: ruang dan waktu, perubahan, kebutuhan, keabadian dg metode rasional.
Teologi metafisik: dikenal dg theodicea yg membahas kepercayaan pd Allah di tengah realitas kejahatan yg merajalela di dunia.
        Membahas eksistensi Allah lepas dari kepercayaan agama. Beberapa tokoh Anselmus, Descartes, Thomas Aquinas, I.Kant membuktikan Allah ada dg bukti rasional sbb:
        Argumen ontologis: semua manusia punya ide ttg Allah. Realitas lebih sempurna dr ide. Tuhan pasti ada dan realitas adanya pasti lebih sempurna dr ide manusia ttg Tuhan.
Argumen kosmologis: setiap akibat pasti punya sebab. Dunia (kosmos) adalah akibat. Penyebab adanya dunia ialah Tuhan.
Argumen teleologis: Segala sesuatu ada tujuannya. Seluruh realitas tidak terjadi dengan sendirinya. Pengatur tujuan adalah Tuhan.
Argumen moral:Manusia bermoral karena dpt membedakan yang baik dan buruk. Dasar dan sumber moralitas adalah Allah.


AXIOLOGI
Aksiologi berasal dari kata dalam bahsa Yunani, yaitu axios dan logos. Axios berarti nilai dan logos berarti ilmu. Nilai yang dimaksud dalam aksiologi dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Untuk menjelaskan lebih jauh apa nilai, perlu dibedakan dengan fakta. Fakta = sesuatu yang ada secara nyata, berlangsung begitu saja. Sementara nilai sebagai sesuatu yg berlaku, sesuatu yg memikat/mengimbau kita.Nilai berperanan dalam suasana apresiasi, sementara fakta ditemui dalam konteks deskripsi. 
 ada 3 ciri2 nilai: 1) Nilai berkaitan dengan subjek, 2) Nilai tampil dlm konteks praktis, 3) Nilai menyangkut  sifat yang ditambah oleh subjek pd sifat yg dimiliki oleh objek.
Macam2 nilai: 1) nilai ekonomis: bdk hukum ekonomi, 2) nilai estetis: saat menikmati lukisan, atau lagu yang indah.
NILAI MORAL
Nilai dibagi dlm 4 kelompok: 1) Nilai yg menyangkut kesenangan dan ketidaksenangan terdapat dalam objek yg perpadanan dengan makluk punya indera. 2) Nilai-nilai vitalitas - perasaan halus, kasar,  luhur dll, 3) nilai rohani spt nilai estetis (bagus jelek) benar salah (tidak terikat pada permasalah inderawi), 4) Nilai Religius spt yg kudus dan tidak kudus menyangkut objek absolut
 Ciri2 nilai moral: 1) Berkaitan dengan tanggungjawab kita sbg manusia. Nilai moral bs diwujudkan dlm perbuatan  yg sepenuhnya jd tanggungjawab.2) Berkaitan dg hati nurani, 3) Mewajibkan, mis nilai moral mewajibkan scr absolut, 4) Bersifat formal: tdk ada nilai moral yg ‘murni’ terlepas dari nilai lain. 
Aksiologi dibagi dalam dua bagian, yaitu: 1) Etika (Filsafat Etika),dan 2) Estetika (Filsafat keindahan). 
Etika mengkaji tentang prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang mendasari penilaian terhadap perilaku manusia.
Peranan Nilai bagi Kita
  1. Nilai merupakan objek sejati bagi tindakan manusia.
  2. Nilai mengarahkan manusia dan memberi daya tarik bagi manusia dalam membentuk dirinya melalui tindakan-tindakannya.
  3. Menata hubungan sosial dalam masyarakat.
  4. Memperkuat identitas kita sebagai manusia
 
bersumber:intisari power point yang diberikan oleh dosen pembimbing

2 comments:

  1. secara keseluruhan materi sudah lengkap. mungkin bisa diedit lagi tulisannyaa dgn warna lain di bagian pentingnya :) 80

    ReplyDelete
  2. materinya udah lengkap tapii dikasih lagu laah bair orang gk bosen bacanyaa okeee, saya kasih 88

    ReplyDelete